GAMBARAN JELAS BAHWA ISLAM BUKANLAH AGAMA YANG MONOLITIK DAN TUNGGAL YANG AKAN MEMBERI PENCERAHAN DALAM BERAGAMA

-
Di era digital seperti sekarang ini, masyarakat mendapat suguhan beragam berita, termasuk berita kekerasan, baik kekerasan wacana maupun kekerasan fisik.


Sasaran kekerasan yang mengatasnamakan agama dan Tuhan pun melibatkan orang-orang non-Muslim atau orang-orang Barat dan orang-orang Islam sendiri yang berbeda keyakinan, aliran, pemikiran, pilihan politik, ideologi, atau kewarganegaraan. Mengapa mereka begitu yakin dan merasa absah melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan tanpa merasa salah sedikit pun.

Ada yang berpendapat, mereka melegitimasi tindakan kekerasannya itu dengan mengambil contoh peristiwa peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan umat Islam melawan kaum Yahudi di Madinah, dan melawan orang-orang kafir Makkah pada peristiwa Pembebasan Makkah.


Peperangan-peperangan yang sebenarnya bersifat sosiologis dan historis itu dijustifikasi secara teologis sebagai jihâd fî sabîlillâh dan kelak mereka dijanjikan masuk surga bagi mereka yang mati syahid.

Mereka meyakini dan merasa absah melakukan tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan lebih disebabkan oleh cara mereka “menalar Islam” dan “nalar keislaman yang mengideologi”.


Jika “cara menalar Islam” itu sendiri membantu mereka memahami Islam dengan benar, “nalar keislaman yang mengideologi” membuat mereka meyakininya sebagai satu-satunya cara dalam memahami Islam yang paling benar.


Sebab, nalar keislaman yang mengideologi pada esensinya memandang sebuah pemikiran sudah “jadi”, tanpa memperhatikan adanya “proses menjadi”. Pemikiran yang sudah jadi itu berarti sudah final dan tidak ada lagi sesudahnya.

Sejalan dengan deskripsi dan hipotesis di atas, tulisan ini bermaksud menyingkap alasan mengapa kelompok-kelompok gerakan Islam tertentu merasa yakin dan absah melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.

Kata Para Tokoh Tentang Buku ini


“Produktivitas dan kualitas tulisan Aksin Wijaya tidak pernah berhenti mengesankan saya. Pemilihan tema yang penting, pemetaan masalah yang jelas serta analisisnya yang tajam menjadi ciri-khas tulisan-tulisannya. Buku ini menelusuri geneologi konflik keagamaan dengan tipologi yang memudahkan kita memahami problem kekerasan atas nama agama dan Tuhan dalam babakan sejarah Islam yang panjang. Karena itu, buku ini perlu dibaca dan layak diperbincangkan secara luas di pasar raya intelektual Indonesia.” — Mun’im Sirry, Ph.D. Assistant Professor of Theology, University of Notre Dame, USA
“Jika para analis gerakan Islam selalu melihat doktrin jihad sebagai biang keladi munculnya kekerasan yang dilakukan oleh gerakan fundamentalis Islam, Aksin Wijaya justru melihat pada cara mereka menalar Islam dan nalar Islam yang mengideologi. Karya brilian yang mampu menyingkap dimensi tak terkatakan di balik gerakan Islam garis keras.” — Dr. Abdul Mustaqim Dosen Studi al-Qur’an, Kaprodi IAT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

''Karya Aksin Wijaya ini tidak hanya dilihat sebagai kritik terhadap kelompok tertentu yang terbiasa melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan tuhan, tetapi juga harus dilihat sebagai sebuah karya canggih tentang bagaimana cara menganalisis secara kritis sebuah pemikiran keislaman dan solusi yang ditawarkannya.
Dr.Agus Purnomo. Wakil Rektor IAIN Ponorogo.
-

Sekilas Tentang Penulis

-
Aksin Wijaya, dilahirkan di Sumenep pada 1 Juli 1974. Saat ini berstatus sebagai dosen Jurusan Ushuluddin dan Direktur Pasca-sarjana IAIN Ponorogo. Penulis menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Cangkreng, Kec. Lenteng (1987) dan di Pondok Pesantren Khairul Ulum, Cangkreng, Lenteng, Sumenep (1980-1986); MTs. di Pondok Pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk, Sumenep (1989-1992); MAPK (MAN I) Jember (1992-1995); Program Sarjana (S-1) di Universitas Islam Jember (UIJ) Fakultas Hukum (1996-2001); dan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember Jurusan Syariah Program Studi Ahwal asy-Syakhsyiah (1997-2001); Program Magister (S-2) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program Studi Agama dan Filsafat Kon-sentrasi Filsafat Islam (2002-2004); dan Program Doktor (S-3) juga di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2004-2008).
Menjadi pengajar di program strata satu jurusan Ushuluddin dan Pascasarjana IAIN Ponorogo dan Pascasarjana STAIN Kediri. Pernah menjabat sebagai Kepala P3M di STAIN Ponorogo (2015-2016); dan saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana IAIN Ponorogo (2017-sekarang).

Daftar isi

-
-
-

Spesifikasi Buku

-
Judul : Dari Membela Tuhan ke Membela Manusia

Penulis : Dr. Aksin Wijaya

Ukuran : 16 x 24 cm

Tebal : 292 Halaman

Cover : Soft Cover

ISBN : 978-602-441-067-4

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku ini?

Buku ini akan menggambarkan dengan sangat jelas betapa Islam bukanlah agama yang monolitik dan tunggal.
Secara akademik buku ini hendak menyodorkan fakta penafsiran agama yang bernuansa kekerasan melawan penafsiran agama yang bernuansa perdamaian.
Lewat buku ini Aksin Wijaya akan mengajak kita agar tak terpukau bahkan harus mencurigai wacana-wacana keagamaan yang banyak dijajakan akhir-akhir ini, tetapi dari aspek nalar dan nilai-nilai fundamentalnya jauh dari nalar dan nilai-nilai spirit Islam.
Buku ini bisa menjadi pradigma Islam alternatif terutama di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam.
Buku ini akan menambah khazanah tentang kajian radikalisme agama dan kritiknya terhadap metode dan ideologinya.
Buku ini akan membawa pencerahan dalam beragama, yang pantas dibaca khususnya oleh para intelektual muslim.

Testimoni Pelanggan Kami

-
-
-

Pengiriman Barang Setiap Hari

-
-

Berapa Harga Untuk Buku ini?

Berapa Harganya?

Rp.318.000

Khusus Pembelian Hari ini Saja!!

Anda Akan Mendapatkan


Diskon 50 %


Hanya Rp 159rb

Promo akan berakhir dalam :

3JAM
56MENIT
16DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU !!

-

Sebagian keuntungan bersih diwakafkan untuk pembebasan lahan Pesantren Penghafal Al - Qur'an Gratis Darul Maula yang berlokasi di Limbangan Garut Jawa Barat

-
-
-
-
-
-

Garansi dan Pengiriman

-
Bisa COD / Bayar Di Tempat
Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN!
-
Garansi Uang Kembali
Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai.