Bagaimana Cinta Dapat Bertahan Melawan Batasan Sosial? Temukan Jawabannya di Buku ini!

-
Pernahkah Anda merasakan ketidakadilan sosial yang menghancurkan peluang untuk mencapai kebahagiaan sejati?


Buku "Di Bawah Lindungan Ka'bah" menggambarkan kisah nyata tentang perjuangan melawan batasan sosial dan ekonomi yang mengekang cinta dan kebebasan.


Dalam kisah yang memukau ini, Hamid, seorang pemuda yatim dan miskin, dan Zainab, wanita kaya rupawan, mencoba menavigasi jalan berliku yang dihadang oleh norma sosial dan perbedaan ekonomi yang tajam.


Buku karya Buya Hamka ini menawarkan sebuah pandangan yang mendalam tentang bagaimana adat dan status sosial dapat menghambat cinta sejati.


Bayangkan dunia di mana cinta tidak mengenal batas—tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, tidak ada diskriminasi antara mulia dan rendah.


Buku "Di Bawah Lindungan Ka'bah" membawa Anda ke dalam sebuah perjalanan di mana cinta berusaha merdeka, layaknya jiwa-jiwa yang bebas.


Dipuji karena keberanian dan kedalamannya dalam mengkritik norma sosial, buku ini telah menjadi referensi bagi mereka yang mencari keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan serta dalam hubungan mereka.


Kisah ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, membuka mata kita terhadap realitas sosial yang sering terlupakan.


Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami keindahan dan kedalaman buku "Di Bawah Lindungan Ka'bah".


Pesan sekarang untuk membawa pulang kisah yang tidak hanya akan menghibur tetapi juga memberikan wawasan tentang cinta, keadilan, dan keimanan.


Klik tombol 'Pesan Sekarang' di bawah untuk memulai perjalanan Anda ke dalam hati dan jiwa Hamid dan Zainab.

Tentang Penulis

Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka lahir di Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908. 

Ia adalah putra tertua dari tujuh bersaudara.  Dididik dalam keluarga Muslim, ayahnya adalah Abdul Karim Amrullah, seorang ulama pembaharu Islam di Minangkabau. 

Ibunya bernama Siti Shafiyah, berasal dari keluarga seniman asal Minangkabau. 

Sebelum mengenyam pendidikan formal, Hamka lebih dulu tinggal bersama neneknya di selatan Maninjau. 

Lalu, saat ia berusia enam tahun, Hamka pindah untuk tinggal bersama ayahnya di Padang Panjang. 

Sesuai dengan tradisi Minang, Hamka harus belajar Al-Qur'an dan tidur di masjid dekat rumah keluarganya. 

Setelah itu, pada 1915, Hamka mendaftar di SMKA Sultan Muhammad, sekolah di mana ia belajar mengenai ilmu pengetahuan umum. 

Dua tahun setelahnya, ia bersekolah di Sekolah Diniyah. Kemudian pada 1918, ayahnya mendaftarkan Hamka di Thawalib Sumatera. 

Karena merasa tidak puas dengan kondisi pendidikannya saat itu, ia sering mengunjungi perpustakaan yang dikelola oleh salah satu gurunya, Afiq Aimon Zainuddin.

Hamka kerap membaca buku-buku yang mengulas tentang Jawa Tengah. Akibatnya, ia pun berkeinginan untuk pindah ke Jawa.  Setelah empat tahun sekolah, pada 1922, Hamka pindah ke Parabek untuk belajar di bawah asuhan Aiman Ibrahim Wong.

Setelah satu tahun berada di Jawa, ia kembali ke Padang Panjang pada Juli 1925. Di sana ia menulis majalah pertamanya bertajuk Chatibul Ummah yang berisikan tentang kumpulan-kumpulan pidato yang ia dengar di Surau Jembatan Besi. 

Pada 1927, Buya Hamka memutuskan untuk pergi ke Mekah. 

Selama di Mekah, Buya Hamka belajar mengenai bahasa Arab. 

Di Mekah inilah ia bertemu dengan Agus Salim, salah seorang jurnalis juga. 

Setelah bertemu dengan Salim, Hamka diberi saran untuk lebih baik kembali ke Indonesia dan mengembangkan kariernya di sana. 

Akhirnya, Hamka memutukan untuk kembali ke Indonesia setelah tujuh bulan berada di Mekah.  Namun, Hamka tidak kembali ke Padang Panjang, melainkan ke Medan.

Hamka bekerja sebagai penulis di Majalah Pelita Andalas.  Namun, setelah ia menikah dengan Siti Rahim, Hamka lebih aktif dalam kepengurusan Muhammadiyah. 

Karena kegigihannya di Muhammadiyah, Hamka diangkat menjadi Ketua Muhammadiyah cabang Padang Panjang. 

Selanjutnya, pada masa pendudukan Jepang, tahun 1944, Hamka dipercaya menjadi anggota Majelis Darurat yang menangani masalah pemerintahan dan Islam. 
-

Daftar Isi

-

Spesifikasi Buku

-
Judul : Di Bawah Lindungan Ka'bah

Penulis : Buya Hamka

Penerbit : Gema Insani

Ukuran : 14.5 x 20.5 cm

Sampul : Soft Cover

Tebal : 100 Halaman

ISBN : 978-602-2504-21-4

Bagaimana Buku ini Membantu Anda?


Pemahaman Mendalam tentang Kesetaraan Sosial: Melalui kisah Hamid dan Zainab, buku ini mengajarkan tentang pentingnya melihat di luar status sosial dan ekonomi dalam hubungan antarmanusia. Ini membantu Anda mengembangkan perspektif yang lebih inklusif dan empatik terhadap orang lain, terlepas dari latar belakang mereka.
Refleksi tentang Cinta dan Pengorbanan: Kisah ini menawarkan contoh cinta yang tulus dan pengorbanan pribadi yang mendalam, yang bisa menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan pribadi dan hubungan Anda. Anda akan belajar bagaimana cinta sejati seringkali memerlukan pengorbanan dan ketahanan terhadap ujian.
Kritik terhadap Norma Adat: Buku ini juga berfungsi sebagai kritik sosial terhadap adat dan norma yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dasar dan ajaran agama. Ini mengajak Anda untuk mempertanyakan dan merefleksikan norma-norma yang ada dalam masyarakat Anda.
Penguatan Keimanan dan Spiritualitas: Dengan mengeksplorasi tema-tema seperti keimanan dan tujuan hidup melalui perjalanan Hamid ke Mekkah, buku ini juga membantu meningkatkan pemahaman dan penghayatan Anda terhadap spiritualitas dan keimanan.
Inspirasi untuk Perubahan Sosial: Akhirnya, dengan menggambarkan ketidakadilan sosial dan mengajak pembaca untuk berempati terhadap mereka yang kurang beruntung, buku ini dapat memotivasi Anda untuk terlibat dalam perubahan sosial atau menjadi lebih aktif dalam memperjuangkan keadilan.

Berapa Harga yang Pantas untuk Buku ini?


Rp. 298.000

Hanya untuk Anda

DISKON 50%



149 Ribu



Klik Tombol di Bawah Untuk Pemesanan Via WhatsApp Secara Otomatis Tanpa Harus Mengetik. Pesan Sekarang Juga Stok Terbatas!

-

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-
Bisa COD / Bayar Di Tempat
Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN!
-
Garansi Uang Kembali
Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai.
Social Media
Alamat
PT. Sanampan Kaya Bahagia Sanampan Office, Kp. Tabrik Desa Sindanglaya No. 11 RT. 02 RW. 08 Kec. Karangpawitan Garut Jawa Barat
081776977168
081776977168
sanampanoffice@gmail.com
Metode Pengiriman
-
-
-
@2024 sanampanbook Inc.