Berada di zona nyaman berarti kita berada dalam situasi tanpa tantangan dan kendala. Dalam setiap jenis pekerjaan, selalu ada yang disebut zona nyaman.
Zona nyaman tidak menyangkut masalah jabatan atau profesi. Zona nyaman itu soal asumsi dan berlaku pada secara personal. Dalam jabatan yang sama, seseorang bisa merasa berada di zona nyaman. Sementara itu orang lain sebaliknya.
Seseorang merasa berada di zona nyaman ketika ia hanya melakukan kegiatan sesuai dengan yang ada saja. Tidak mau berinovasi, apalagi berimprovisasi. Apa yang dilakukan semata-mata hanyalah karena menggugurkan kewajibannya.
Di sekolah, zona nyaman juga dialami oleh para guru. Tidak hanya satu atau dua. Bahkan banyak guru yang menginginkan berada di zona nyaman. Berangkat dari rumah pagi hari, kemudian sampai sekolah bercengkerama sebentar dengan teman-teman.
Setelah bel berbunyi, ia masuk kelas untuk mengajar. Begitulah rutinitas yang dilakukan. Pembelajaran yang berulang dari tahun ke tahun. Kurikulum boleh saja berganti tetapi model pembelajaran tetap saja sama dengan yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Jika ada guru mengatakan sudah pengalaman mengajar selama 20 tahun, pada hakikatnya ia hanya punya pengalaman selama setahun saja. Kenapa? Yang selebihnya hanyalah mengulang dan mengulang.
Zona nyaman membuat seseorang tidak mau berisiko. Jauh dari inovasi dan kreativitas.
Seperti yang kita ketahui inovasi seringkali berhadapan dengan risiko, baik dari teman dekat maupun lingkungan sekitar.Ada contoh kecil terkait zoma nyaman.
Dalam sebuah pertemuan, panitia sudah menyediakan beberapa tempat duduk.
Kenyataannya sebagian besar tidak ada yang bersedia duduk di deretan paling depan, atau bahkan di belakangnya. Semuanya lebih nyaman di belakang. Kenapa? Ya, soal kenyamanan tadi.
Duduk di depan memang kurang nyaman. Sangat berisiko.
Namun, ada satu hal yang menjadi keuntungan dengan orang yang berani mengambil risiko. Ketika ia memiliki inisiatif, inovasi, atau kreativitas, ia akan terlihat terlebih dahulu.
Ia juga tertantang untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik. Hambatan dan risiko membawanya lebih kreatif dan inovatif.
Sesuatu yang jarang dilakukan apabila berada di belakang (zona nyaman).
Jadi, zona nyaman memang enak. Namun, keluar dari zona nyaman juga memiliki keuntungan dan kelebihan. Bila mampu mengelola dengan baik, keluar dari zona nyaman bisa menjadi pilihan.