Tak bisa dipungkiri, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah salah satu tokoh sufi yang paling masyhur seantero zaman. Jasadnya memang sudah terkubur lebih dari delapan abad silam. Namun nama dan teladan hidupnya tetap membekas kuat di kalangan umat Islam. Sayangnya, masih banyak yang masih salah paham dengan ketokohan dan kemasyhurannya. Banyak yang hanya memandang Syekh Abdul Qadir dari narasi kewalian dan kisah kekeramatannya saja. Banyak buku telah ditulis, namun hanya sedikit yang mengupas secara gamblang ihwal biografi Syekh Abdul Qadir secara utuh.
Buku berjudul asli “Nahr Al-Qâdiriyah Manâqib Syekh Abdul Qâdir Al-Jilâni” karya cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ke-25 ini hadir guna mengelaborasi secara mendalam kehidupan tokoh yang bergelar pemimpin para wali. Pasalnya, sebelum menapaki jalan spiritual kesufian, Syekh Abdul Qadir terlebih dahulu melakoni rihlah ilmiah dari rentang paling dasar hingga paling tinggi, yakni mencapai makrifat Allah. Konon, puluhan tahun lamanya, Syekh Abdul Qadir mengembara dan mengaji berbagai keilmuan kepada para guru yang alim dan pesohor di zamannya. Tak ayal, beliau pada akhirnya dikenal pakar dalam berbagai bidang keilmuan; mulai dari ilmu ushul, fiqih, tafsir, hadits, dan cabang-cabang keilmuan lainnya.
Ad-Dua’ silahul Mu’min, doa adalah senjatanya orang beriman. Begitu pentingnya berdoa dalam kehidupan sehari-hari manusia, hingga Allah Swt. mewahyukan tentang doa kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw. Allah Swt berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’”(QS: Ghafir [40]: 60).
Doa adalah akar dari ibadah. Ia adalah ritual bawah sadar yang menguatkan hubungan antara manusia dengan Langit, dengan Tuhan mereka yang Maha Agung dan Maha Mulia. Doa adalah senjata para nabi dan utusan, sejak Nabi Adam as. hingga nabi dan utusan terakhir.
Buku ini bermaksud untuk mengurai urgensi doa dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya secara umum, untuk selanjutnya mengupas pentingnya doa dan keberadaannya dalam agama Islam secara khusus. Kemudian kami akan menjelaskan doa-doa dan dzikir yang selayaknya dilakukan oleh orang-orang Islam dan telah diajarkan oleh para nabi dan utusan; seperti yang juga diriwayatkan dalam hadits-hadits sahih Rasulullah Saw., ucapan para sahabat, ulama-ulama dan orang-orang saleh.
Ditulis dengan jernih tanpa tendensi ideologis-politis, buku ini menyuguhkan narasi yang paling objektif dari jejak keilmuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Lebih dari itu, buku ini tak hanya menerangi figur sang tokoh, tetapi juga merekam warisan pengaruhnya yang terus terasa hingga saat ini.