Dari sebuah pertanyaan abadi itu, muncullah berbagai pendapat dan aliran yang mengotak-otak manusia dalam tempurung pikirannya sendiri-sendiri.
Filsuf Yunani Thales (546 SM) menyatakan, alam semesta itu berasal dari air. Anaximenes (528 SM) berpendapat, alam semesta itu dari proses pemadatan dan pencairan udara.
Masih banyak lagi pendapat para filsuf dan ilmuwan modern tentang awal mula kehidupan semesta. Lalu, mana yang paling benar?Sebagai orang yang percaya pada keesaan Tuhan, kita mesti mengetahui secara haqqul yaqin asal-usul alam semesta ini.
Kitab karya Syekh Akbar Ibnu Arabi (1165-1240) ini merupakan salah satu kitab yang mampu secara ampuh menjawab pertanyaan besar itu dalam sebuah kajian yang padat, gabungan antara pendekatan mistis, agamais, dan filosofis.
Kitab Syajarah al-Kawn ini secara menarik membahas kosmologi dan sirah nabi Muhammad melalui sudut pandang tasawuf, sekaligus meluruskan asumsi-asumsi keliru tentang asal-usul manusia dan semesta.
Sebuah masterpiece dunia tasawuf, sekaligus karya sastra sufistik yang diakui secara global, ditambah dengan catatan dan tahkik oleh seorang dosen muda agama Islam, Zainul Maarif, buku ini layak dan penting untuk dibaca.