Dr. (Hc) KH. Husein Muhammad atau yang akrab disapa Buya Husein adalah salah satu tokoh yang aktif mengampanyekan pesan-pesan kesetaraan gender dalam Islam. Ia lahir di Cirebon pada tanggal 9 Mei 1953, putera pasangan Kiai Muhammad Asyarofuddin dan Ibu Nyai Ummu Salma Syatori.
Ia adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Secara berurutan mereka adalah: (1) Hasan Thuba Muhammad, (2) Husein Muhammad, (3) Ahsin Sakho Muhammad, (4) Ubaidah Muhammad, (5) Mahsun Muhammad, (6) Azzah Nurlaila Muhammad, (7) Salman al-Faries, (8) Elok Faiqoh.
Dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Buya Husein termasuk tokoh kunci yang memiliki keterkaitan dengan tiga organisasi pelaksana KUPI, yaitu Rahima, Fahmina, dan Alimat.
Dalam pandangan salah satu muridnya, Kiai Faqih Abdul Kodir, Buya Muhammad adalah jangkar dari semua gerakan ini. Ia juga magnet yang bisa menarik semua pihak, dari berbagai kalangan.
Pasca perhelatan akbar KUPI, Buya Husein mendapat amanah untuk menjadi ketua dewan penasihat yang anggotanya adalah beberapa tokoh seperti K.H. Mustofa Bisri, Ibu Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan Prof. Dr. Nasaruddin Umar.
Terkait KUPI, Buya Husein mengatakan: “KUPI dipandang publik dan Pemerintah sebagai lembaga sosial keagamaan yang memiliki posisi strategis bagi perubahan sosial sebagaimana MUI atau PBNU, tetapi dengan misi khusus: mewujudkan kesetaraaan dan keadilan gender.
Pandangan-pandangannya dijadikan referensi publik dan pemerintah.”