Aku selalu percaya, bahwa segala yang kuusahakan dan kujalani dengan tulus, akan selalu memberikan hasil yang kumau.
Kebiasaan itu, kupraktikkan juga dalam menjalin hubungan dengan seseorang, termasuk dengan seseorang yang kucintai.
Sampai akhirnya, aku tersadar bahwa akulah yang lebih mencintainya.
Sulit bagiku menerima kenyataan bahwa aku dikhianati dan disepelekan, terlebih oleh orang yang kucintai.
Kesadaran membawaku untuk tak berlarut-larut, aku berupaya untuk mencari apa yang salah.
Sampai akhirnya, aku tersadar telah salah karena memberikan cinta pada laki-laki itu melebihi cintaku pada-Nya, aku telah berharap pada sesuatu yang salah.
Tekadku kembali bulat, aku putuskan untuk berhirjah.
Hijrah bukanlah hal yang mudah, setidaknya untukku.
Semua hal terasa asing, aku dihadapkan pada putusan-putusan yang pada awalnya tidak pernah terbesit dalam pikiran dan hari-hariku.