Perhatian besar kaum muslim untuk memahami kitab sucinya telah melahirkan bermacam ilmu untuk berkhidmat kepada Al-Qur’an.
Muncullah berbagai pendekatan dan aliran tafsir: riwayat (al-ma’tsur), rasional (al-ra’yi), fiqih (al-fiqhī), linguistik (al-lughawī), saintifik (‘ilmī) serta pendekatan lainnya.
Setiap aliran melahirkan banyak sekali kitab tafsir.Buku ini mengenalkan sebuah pendekatan baru dengan tetap berpedoman pada ragam cahaya yang dirumuskan oleh para pendahulu: Tafsir Maqāṣidī.
Sebuah metode yang belum muncul dalam khazanah tafsir klasik, khususnya dari aspek dasar, asal usul, dan pembatasannya.
Kebutuhan semua tafsir pada pendekatan maqāṣidī—tegas buku ini—menjadi bukti bahwa tafsir maqāṣidī adalah “bapak” dari seluruh tafsir yang ada. Pada saat yang sama, tafsir maqāṣidī adalah buah dari tafsir-tafsir tersebut.
Karena itu, setiap tafsir haruslah memiliki ruh maqāṣidī.Karena menawarkan pemaknaan utuh yang mempertimbangkan maqāṣid umum, maqāṣid tematik, maqāṣid surah, maqāṣid ayat, serta maqāṣid kata dan huruf.
Tafsir Maqāṣidī diharapkan menjadi inti baru dalam mengembangkan kajian tafsir dan menjadi inspirasi dalam menjawab kebutuhan umat manusia terhadap Al-Qur’an.