Kita sudah rutin memperingati hari-hari besar Islam. Mulai dari Maulid, Isra’-Mi‘raj, Hijrah, Nisfu Syakban, Asyura hingga dua Hari Raya.
Lantas apa yang kita petik dari perayaan demi perayaan itu? Sudahkah kita memahami konteks sejarahnya, menemukan makna terdalam, dan mereguk pelajaran berharga yang dapat menggerakkan kita untuk berbenah diri dan membangun kembali peradaban muslim yang telah lama dirasakan stagnan, jika tidak boleh disebut “mundur”?
Memuliakan al-Musthafa, menghidupkan hatiku Segala dosa dan salah diampuni Aku berharap hidup bahagia bersamanya Aku berharap bertemu dengannya Hingga aku tak lagi berduka karena dosa Dialah sang paripurna Dialah puncak segala keindahan Dialah sang kekasih Menyebut namanya, menyembuhkan segala duka lara manakala ia menyapaku Memuliakan dia makin menambah rinduku kepadanya Al-Musthafa bagai permata dan mawar mewangi.