Model bisnis suatu perusahaan dikatakan kuat dan stabil, menurut Osterwalder dan Pigneur, bila ditopang sembilanutama, berupa costumer segments value prepositions, channels, costumer relationships, revenuew streams, key resources, keyu activities, key partnership and cost structure.
Ke arah mana akan berjalan? Nilai apa saja yang bakal diciptakan? itulah konsep dasar model bisnis suatu perusahaan, termasuk bagi instititusi keuangan mikro.
Keuangan mikro dinilai menjadi salah satu inovasi yang sukses dalam upaya pengentasan kemiskinan di dunia.
Institusi keuangan mikro di dunia berkembang pesat-seperti: (i) Grameen di Bangladesh; (ii) BancoSol di Bolivia: (iii) Cja Social di Kolombia:(iv) Ademi di Republik Donimika: (v) Financiera Calpia di El Savador; (vi) Compartamos di Mexico; (vii) dan MiBanco di Peru- dengan model bisnis masing-masing.
Di indonesia , Institusi keuangan mikro berkembang lebih unik dan variatif, apalagi dengan lahirnya institusi keuangan mikro syariah.
Secara garis besar, institusi keuangan mikro di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yakni (1) Berbadan hukum Koperasi (KSP/KSPPS/BMT), (2) Berbasis Perbankan (BPR/BPRS), (3) Lembaga Adat (LPN/LPD), dan (4) Inisiasi Pemerintahan Daerah (BKD/BKK/UEK-SP Pekanbaru); (5) Inisiasi Pemerintahan Pusat/Kementrian (LKMA/PNPM Mandiri/KUB/KUBE); dan (6) Inisiasi BUMN (PNM ULaMM Syariah/PNM Mekaar).