Perdebatan antara Salafi Wahabi dengan Ahlussunnah wal Jama'ah [Aswaja] tidak hanya tentang akidah dan amaliah.
Kedua kelompok ini juga berpolemik dalam menentukan status hadits Nabi yang merupakan dalil kedua setelah al-Qur'an.
Kerap kali kita dengar kaum Salafi Wahabi mengkritik hadits yang diamalkan Aswaja, bahkan dibumbui dengan kata celaan yang tidak enak didengar telinga.
Dalam buku ini, pembaca diajak menjelajah dan mengarungi ilmu kritik hadits yang diperdebatkan oleh kedua kelompok di atas.
Lebih spesifiknya, buku ini adalah hak jawab terhadap banyak hadits dan atsar yang dikritik oleh ulama' Salafi Wahabi seperti Syaikh al-Albani dan masyayikh Salafi Wahabi lainnya.
Lebih dari 70 hadits dan atsar yang populer di tengah-tengah kita yang dikritik Salafi Wahabi yang dijawab dalam buku ini.
Menjawab klaim yang menyatakan banyak ulama' hadits yang anti hadits dhaif, perselisihan ulama' tentang hukum mengamalkan hadits dhaif, hadits dhaif dalam hukum, kedudukan Syaikh al-Albani menurut ulama' Ahlussunnah wal Jama'ah.
Apakah hadits ahad boleh diamalkan dalam akidah, kedudukan Imam Ibn Jauzi dengan kitab al-Maudhu'atnya, apakah perawi kadzdzab secara otomatis riwayatnya maudhu'?,
Dan mukaddimah lain yang menarik untuk disimak serta diyakini menambah wawasan dalam memahami samudera ilmu hadits.