Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : 240 halaman
Seseorang yang dikenal ahli ibadah selama 70 tahun terjerembab berzina.
Menyadari kesalahannya, ia bertobat dengan shalat dan sujud di setiap langkah kakinya.
Hingga akhirnya ia meninggal kelaparan karena satu-satunya roti miliknya disedekahkan kepada orang lain yang juga lapar.
Saat dihisab, 70 tahun ibadahnya tak berarti dibanding zina yang diperbuat. Namun sepotong roti yang disedekahkan, ternyata lebih berat timbangannya daripada dosa zina. Ia pun masuk surga.
Siapapun, setiap orang perlu tobat. Dari orang biasa hingga alim, bahkan nabi dan Rasul pun bertaubat.
Sebab lupa dan lalai adalah sifat manusia. Karenannya, salah besar jika ada orang yang merasa sudah baik, bebas dari dosa dan tak perlu bertaubat. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana caranya.
Merasa diri sudah berkubang dengan lumpur dosa, kadang orang merasa enggan memperbaiki diri. “apa mungkin tobat saya diterima?
Bagaimana bila terulang lagi dosa-dosa saya?
Amal apa saja yang bisa meneguhkan penobatan saya?
Demikian mungkin sederetan pertanyaan yang menggelayut kita.
Buku ini hadir untuk memperbiki kebingungan tersebut.
Tak hanya memotifasi kita untuk kembali ke jalan yang benar, penulis membekali kita dengan tata-cara meneguhkan tobat kita.
Harapannya, kita tak terperosok kembali ke kubangan dosa.
Karena itu, mumpung kesempatan masih ada, mari melangkah di jalan tobat. Tunggu apa lagi?
Kenapa Anda Harus Memiliki Buku ini?
Buku ini ditulis untuk membantu dan memotivasi kita dari kebingungan dalam bertobat.
Tak hanya memotivasi kita untuk kembali ke jalan yang benar, buku ini membekali kita dengan tata-cara meneguhkan tobat kita.
Meski ditulis dengan padat dan ringkas, buku ini memaparkan penjelasan dengan maraji’ dari Alquran dan hadis.
Buku ini akan memberikan kesadaran kepada kita untuk menemukan jalan kembali lewat tobat.
Buku ini wajib dibaca oleh siapapun yang tidak mau terperosok kembali ke kubangan dosa. Karena itu, mumpung kesempatan masih ada, mari melangkah di jalan tobat.