Fenomena Isrâîliyyât dalam kitab-kitab tafsir al-Quran merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri.
Sejak periode pembukuan tafsir al-Qur’an sampai sekarang, berpuluh-puluh kitab tafsir telah dihasilkan oleh para penafsir al-Quran.
Namun, setelah diteliti lebih jauh lagi, ada sebagian besar kitab tafsir menggunakan Isrâîliyyât, yang dianggap sebagai unsur-unsur Yahudi dan Nasrani dalam penafsiran al-Quran.
Orang Yahudi mempunyai pengetahuan keagamaan yang bersumber dari Taurat dan orang Nasrani pun mempunyai pengetahuan keagamaan yang bersumber dari Injil.
Cukup banyak orang Yahudi dan Nasrani bernaung di bawah panji-panji Islam sejak Islam lahir, sedang mereka tetap memelihara pengetahuan keagamaannya itu.
Sementara al-Qur’an banyak mencakup hal-hal yang terdapat dalam Taurat dan Injil, khususnya yang berhubungan dengan kisah para Nabi dan berita umat terdahulu.
Namun dalam al-Qur’an kisah-kisah itu hanya dikemukakan secara singkat dan menitik beratkan pada aspek-aspek nasehat dan pelajaran, tidak mengungkapkannya secara rinci dan mendetail seperti masa peristiwa, nama-nama negeri dan nama-nama pribadi.
Sedang Taurat dan Injil mengemukakannya secara panjang lebar dengan menjelaskan rincian dan bagian-bagiannya.
Persoalan Hadits Shahih, Dhaif, Palsu dan Letak Perbedaan Antara Tafsir yang Layak Diterima dan Tidak, Dikupas Habis Dalam Buku ini.