Syarah al-Kawakib al-Lama’ah spesial ditulis Syekh Abul Fadhol Senori (1921-1989 M) sebagai jawaban atas banyaknya perselisihan pemahaman keislaman yang berkembang pada awal abad 20.
Buku ini mengupas berbagai kelompok dan aliran yang muncul saat itu, dan mencoba mengurai siapa kelompok yang pantas disebut sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah sebenarnya.
Pada sidang Lajnah Tashih Nahdlatul Ulama tahun 1963 M di Denanyar Jombang, Syarah Kawakib al-Lama’ah, dibedah oleh para ulama besar seperti KH. Bisri Syansuri (1887-1980 M), KH. Adlan Ali (1900-1990 M), KH. Turaichan Adjhuri (1915-1999 M).
Setelah mengkajinya, mereka merekomendasikan Syarah al-Kawakib al-Lama’ah sebagai buku wajib yang harus diajarkan di pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Pada buku ini, Sahifa menampilkan romantisme hubungan santri-kiai. Antara KH. Aziz Masyhuri selaku penerjemah, dengan Syekh Abul Fadhol Senori, penulis Syarah al-Kawakib al-Lama’ah, juga mahagurunya Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari penulis Risalah Ahlussunnah wal Jamaah.