Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin. Ia ada sejak Adam a.s. diutus oleh Allah Swt. sebagai Nabi. Tidak ada keraguan akan agama Islam, karena ia dijaga keasliannya oleh Allah Swt. sendiri hingga hari kiamat nanti. Sebagaimana firmanNya,“Sesungguhnya, kamilah yang menurunkan Peringatan, dan sesungguhnya, kamilah yang menjaganya.” (QS: Al-Hijr Ayat: 9)
Begitu banyak sejarawan mencatat perjalanan para pahlawan pembela dan penegak agama Islam, dengan tinta emas, baik itu dari kalangan kaum Adam dan kaum hawa. Dari kaum Wanita tercatat Asyiah, istri Raja Firaun, Ia merupakan wanita pilihan yang terpilih dari beratus, bahkan beribu-ribu wanita untuk mendampingi Fir’aun di istananya yang megah. Ia adalah ibu angkat dari nabi Allah Musa a.s.
Lain Asyiah lain pula Masyitah, Masyitah adalah pelayan Raja Firaun yang rela disiksa oleh tuannya karena ketahuan akan keimanannya kepada Allah Swt. Ia rela disiksa berserta keluarganya dan tidak mau keimanan yang ada di hatinya “dijual” dengan sesuatu yang murah (dunia), hingga ketika Nabi Saw. pada malam Isra dan Mi’raj, mencium wangi harum yang bersumber dari keluarga Masyitah. dan banyak lagi wanita-wanita Shalehah yang hidup, memperjuangkan keislamannya sebelum dan sedudah Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah Swt. di muka bumi.
Setelah Nabi Saw. diutus menjadi seorang Rasul, tercatat Khadijah, istri Rasulullah Saw. yang rela dan ikhlas mengorbankan segala hartanya untuk dakwah Islam. Dan masih banyak yang lainnya. Mereka bukan hanya berkorban dengan harta, tapi nyawa pun akan mereka berikan jika itu untuk keimanan kepada Allah Swt.